Selasa, 12 Februari 2013

Menulis Itu Sangat Mudah, Misalkan, Menulis Bon Hutang


Mahmuda Alfikri, Club Menulis STAIN Pontianak





Rakyat Kalbar—Anggota Club Menulis STAIN Pontianak, Mahmud Alfikri, menyebut menulis adalah sebuah karya yang luar biasa, sebab tak semua orang pandai menulis.
"Seringkali saya mendengar teman-teman  mengeluhkan susahnya menulis. Padahal menulis sangat mudah," ujar Mahmud kepada Rakyat Kalbar, Jumat (8/2) pukul 6.58 malam, di Pontianak.

Berikut kutipan wawancara dengan Mahmud:

+ Mengapa Anda mengatakan menulis itu sangat mudah?
-Kenapa saya katakan demikian, karena semua orang bisa melakukannya. Misalkan, menulis sms di handphone, menulis bon hutang, menulis status di facebook, twitter, dan jejaring sosial lainnya.
Namun sayangnya, kegiatan menulis seperti itu terhenti hanya sampai disitu. Tidak dilanjutkan untuk menuliskan gagasan dan ide-ide yang besar. Sehingga bisa diketahui khalayak ramai.
+ Menurut Anda apakah bisa orang yang biasanya menulis di sms dan jejaring sosial bisa menulis lebih terkait idenya?
-Saya yakin, jika seseorang sudah terbiasa menulis yang kecil-kecil seperti menulis status di facebook, twitter dan lain sebagainya, itu juga disebut sebagai penulis.
Hanya saja dikategorikan penulis kecil. Jika ingin besar, ya menulislah yang besar, menulislah yang panjang, menulislah yang banyak.
+ Bagaimana Anda memulai tulisan?
-Seringkali saya memberikan arahan kepada teman-teman untuk memulai menulis. Dari hal-hal kecil, seperti kejadian penting dalam keseharian seperti menulis diary. Hal itu amat membantu untuk melatih diri menjadi penulis besar.
Jika sudah menjadi kebiasaan, maka saya pastikan menulis bukan lagi sulit, tapi gampang. Bahkan menulis skripsi untuk mahasiswa juga gampang.
+ Lantas, generasi kita? Apa sebabnya banyak yang tidak menulis?
-Masih kurang, karena mereka menggap menulis itu susah. Padahal sangat mudah. Jadi generasi kita lah yang mulai kini harus bisa menulis. Siapa lagi kalau bukan mereka. Sebab waktu terus berputar. Hingga begitu banyak momen-momen penting yang harus diabadikan dengan tulisan. Sehingga kelak menjadi sejarah. Sejarah tidak akan dikenal sebagai sejarah, jika tidak diabadikan melalui tulisan. Contohnya saja dalam kitab suci tiap-tiap agama. Semua sejarah abadi di sana. Dapat kita ketahui itu sejarah karena kitab itu ditulis.
+ Apa harapan untuk generasi kita?
-Nah, sekarang untuk generasi kita, yuk kita menulis. Yuk kita mulai mengubah dunia dengan gagasan dan ide yang dituangkan melalui tulisan. Bukan tidak mungkin, nama-nama penulis muda juga akan abadi bersama tulisan yang dibuat.

Reporter : SAHIRUL HAKIM
Editor : Mohamad iQbaL
https://mail.google.com/mail/images/cleardot.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar